Thursday, May 15, 2014

BAB 6 Pengembangan Produk dan Daur Hidup Produk



MAKALAH
DASAR PEMASARAN


NAMA               : YULIANA
NPM                  : 29213571
KELAS              : 1EB17
DOSEN              : FITRIANSYAH HAMBALI


UNIVERSITAS GUNADARMA
2014


KATA PENGANTAR
                         
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dalam rangka memenuhi tugas dalam mengikuti proses perkuliahan Dasar Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma tahun 2014.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.






Depok, Mei  2014


Penyusun











DAFTAR ISI
           
6.      PENGEMBANGAN PRODUK DAN DAUR HIDUP PRODUK
6.1  Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru
6.2  Daur Hidup Produk
6.3  Strategi pada Daur Hidup Produk

 

 


BAB VI
PENGEMBANGAN PRODUK DAN DAUR HIDUP PRODUK

Produk baru perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk yang lebih baru. Perusahaan harus piawai dalam mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk mengalami siklus hidup sampai produk dilahirkan, melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lam (tantangan pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategisiklus hidup produk). Tetapi produk baru bisa gagal-risiko inovasi sama besaranya dengan imbalannya. Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan, perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.

6.1            Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secra keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasarm, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baruyang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk baru.

Cara Perusahaan Menemukan dan Mengembangkan Ide Produk Baru
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru.

Langkah-Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan secara berurutan. Proses dimulai dengan penciptaan ide. Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat dengan konsumen. Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dalam tahap analisis bisnis, tinjauan ulang penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan. Dengan hal yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.
Proses pengembangan produk baru yang dipaparkan di atas, menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk menemukan, mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun, pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan merupakan pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektifitas. Terakhir, proses pengambangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis  daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.

6.2            Daur Hidup Produk
Daur hidup produk sangat penting untuk diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya adalah tahapan-tahapannya. Dalam daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1.      Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan ini biasanya terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk baru diperkenalkan ke pasar. Laba juga mungkin belum bisa menutup biaya overhead dari keseluruhan usaha. Jadi, wirausahawan harus mempersiapkan modal yang tidak terduga dan kesabaran yang tinggi. Satu hal yang penting dibutuhkan adalah komitmen yang kuat untuk menumbuhkannya. Strateginya adalah inovasi dalam strategi pemasaran dan penjualan dalam menciptakan perbedaan yang jelas antara produknya dengan produk pesaing

2.      Tahap pertumbuhan (Growth)
Setelah biaya overhead mampu ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang mulai meningkat cepat maka muncul pertumbuhan produk dan juga bisnisnya. Gunakanlah laba yang diperoleh dengan tepat-guna dan berhematlah (Saving The Profit)

3.      Tahap Kedewasaan (Mature)
Satu tahapan yang telah banyak memberi tingkat penjualan yang besar, cepat, dan tinggi serta memberikan jumlah laba yang lumayan besar. Tahapan ini harus dioptimalkan oelh wirausahawan dengan baik

4.      Tahap penurunan (Decline)
Tahapan ini adalah tahapan yang paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan laju pertumbuhan penjualan yang mulai menurun sehingga diharapkan wirausahwan melakukan peluncuran produk baru atau Re-positioning produk baru. Strategi yang dibutuhkan adalah pengembangan produk baru.


 Berdasarkan daur hidup produk, maka diharapkan wirausahawan mulai berhati-hati dalam memulai bisnisnya dan mengelola usahanya mengingat bisnis dan produk juga mempunyai daur hidup. Tahapan yang paling riskan adalah tahapan pengenalan (Introduction) sebuah produk dan bisnis karena akan mempengaruhi hidup-matinya sebuah usaha hal ini dikarenakan tingkat kontribusi laba yang belum cukup dan yang sering terjadi adalah seorang wirausahawan menananmkan seluruh modalnya pada investasi awal dan lupa bahwa dalam tahap pengenalan akan membutuhkan modal cadangan untuk menutup kekurangan  dana yang disebabkan karena laba tidak cukup menutupi biaya yang telah dikeluarkan.

6.3            Strategi Pada Daur Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk akan mempunyai siklus hidup masing-masing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui di masa yang akan datang. Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendahketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini  adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus berinvestasiuntuk mendewasakan produk dan mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk. Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telah memasuki tahap penurunan, manajemen harus memutuskan apakah mereka akan mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangi biaya, dan berusaha mempertahankan penjualan, atau menyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasi produk pada harga sisa.

REFERENSI


No comments:

Post a Comment