MAKALAH
DASAR PEMASARAN
NAMA
: YULIANA
NPM
: 29213571
KELAS
: 1EB17
DOSEN
: FITRIANSYAH HAMBALI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dalam rangka memenuhi
tugas dalam mengikuti proses perkuliahan Dasar Pemasaran, Fakultas Ekonomi,
Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma tahun 2014.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis
terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam
menyusun makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Depok,
Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
6.
PENGEMBANGAN PRODUK DAN DAUR HIDUP
PRODUK
6.1
Strategi dan Proses Pengembangan Produk
Baru
6.2
Daur Hidup Produk
6.3
Strategi
pada Daur Hidup Produk
BAB VI
PENGEMBANGAN PRODUK DAN DAUR HIDUP PRODUK
Produk baru perusahaan mengalami rentang
usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk yang lebih baru. Perusahaan
harus piawai dalam mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk
mengalami siklus hidup sampai produk dilahirkan, melalui beberapa fase, dan
pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk baru itu dapat
melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup ini menghadirkan
dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami
penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk menggantikan
produk lam (tantangan pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu
menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera,
teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup
(tantangan strategisiklus hidup produk). Tetapi produk baru bisa gagal-risiko
inovasi sama besaranya dengan imbalannya. Kunci bagi inovasi yang sukses
terletak pada keseluruhan usaha perusahaan, perencanaan yang kuat, dan proses
pengembangan produk baru yang sistematis.
6.1
Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah
masalah-masalah harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat
kecil. Secra keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil,
perusahaan harus memahami pelanggannya, pasarm, dan pesaing serta mengembangkan
produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus
mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baruyang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk
baru.
Cara Perusahaan
Menemukan dan Mengembangkan Ide Produk Baru
Pengembangan produk baru dimulai dengan
penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari
berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal.
Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan
mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang
dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta
mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide
produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan
menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan
memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih
baik. Distributor dan pemesok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan
informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru.
Langkah-Langkah dalam
Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri
dari delapan secara berurutan. Proses dimulai dengan penciptaan ide. Berikutnya penyaringan
ide, yang mengurangi jumlah ide
berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari tahap penyaringan
ini dilanjutkan ke tahap pengembangan
konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi
konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok
konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat
dengan konsumen. Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal
bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dalam tahap analisis bisnis, tinjauan ulang
penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan
apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan. Dengan hal yang positif di
sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan
produk dan pemasaran uji dan
akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.
Proses pengembangan produk baru yang
dipaparkan di atas, menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk
menemukan, mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun, pengembangan
produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan
harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini.
Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan,
berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan produk baru yang berpusat
pada pelanggan merupakan pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan
cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang
lebih memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah
sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen
bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk
baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektifitas. Terakhir, proses
pengambangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide
baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati.
Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen
inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk
baru.
6.2
Daur Hidup Produk
Daur hidup produk sangat penting untuk
diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya adalah
tahapan-tahapannya. Dalam daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan
ini biasanya terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk baru
diperkenalkan ke pasar. Laba juga mungkin belum bisa menutup biaya overhead
dari keseluruhan usaha. Jadi, wirausahawan harus mempersiapkan modal yang tidak
terduga dan kesabaran yang tinggi. Satu hal yang penting dibutuhkan adalah
komitmen yang kuat untuk menumbuhkannya. Strateginya adalah inovasi dalam
strategi pemasaran dan penjualan dalam menciptakan perbedaan yang jelas antara
produknya dengan produk pesaing
2. Tahap pertumbuhan (Growth)
Setelah
biaya overhead mampu ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang
mulai meningkat cepat maka muncul pertumbuhan produk dan juga bisnisnya.
Gunakanlah laba yang diperoleh dengan tepat-guna dan berhematlah (Saving The
Profit)
3. Tahap Kedewasaan (Mature)
Satu
tahapan yang telah banyak memberi tingkat penjualan yang besar, cepat, dan
tinggi serta memberikan jumlah laba yang lumayan besar. Tahapan ini harus
dioptimalkan oelh wirausahawan dengan baik
4. Tahap penurunan (Decline)
Tahapan
ini adalah tahapan yang paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan
laju pertumbuhan penjualan yang mulai menurun sehingga diharapkan wirausahwan
melakukan peluncuran produk baru atau Re-positioning produk baru. Strategi yang
dibutuhkan adalah pengembangan produk baru.
Berdasarkan daur hidup produk, maka
diharapkan wirausahawan mulai berhati-hati dalam memulai bisnisnya dan
mengelola usahanya mengingat bisnis dan produk juga mempunyai daur hidup.
Tahapan yang paling riskan adalah tahapan pengenalan (Introduction) sebuah
produk dan bisnis karena akan mempengaruhi hidup-matinya sebuah usaha hal ini
dikarenakan tingkat kontribusi laba yang belum cukup dan yang sering terjadi
adalah seorang wirausahawan menananmkan seluruh modalnya pada investasi awal
dan lupa bahwa dalam tahap pengenalan akan membutuhkan modal cadangan untuk
menutup kekurangan dana yang disebabkan
karena laba tidak cukup menutupi biaya yang telah dikeluarkan.
6.3
Strategi Pada Daur Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru,
manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan
bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya,
perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha
dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Manajemen
mengetahui bahwa masing-masing produk akan mempunyai siklus hidup
masing-masing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui di masa
yang akan datang. Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan
dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk
tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu
pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan
produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap
pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendahketika
produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap
pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan
laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan
laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan
laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini
adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus
mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus
memilih startegi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang di
maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun
persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatlkan
percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor
potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan
mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas
produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari membangun
kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk,dan
menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus
berinvestasiuntuk mendewasakan produk dan mempertimbangkan modifikasi pasar,
produk, dan bauran pemasaran. Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusaha
meningkatkan konsumsi produk. Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubah
beberapa karakteristik produk seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik
pengguna baru dan menginspirasi lebih banyak penggunaan. Ketika memodifikasi
bauran pemasaran, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah
satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan menyadari bahwa
produk telah memasuki tahap penurunan, manajemen harus memutuskan apakah mereka
akan mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan
keluar dari pasar, memanen produk, mengurangi biaya, dan berusaha
mempertahankan penjualan, atau menyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan
lain atau melikuidasi produk pada harga sisa.
REFERENSI
No comments:
Post a Comment