MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
YULIANA
NPM :
29213571
KELAS :
1EB17
DOSEN :
FITRIANSYAH HAMBALI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah
milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik hidayahnya
& melimpahkan ilmu, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasululla Muhammad SWT beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi Tugas Pengganti Ulangan Tengah Semester mata kuliah Pengantar
Bisnis di Universitas Gunadarma Progam Studi Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan
tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ PENGANTAR BISNIS” .
Dalam penyusunan makalah ini
penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas, cukup banyak
tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Depok, November 2013
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................
2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
3
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
.................................................................................................................
4
1.2 Perumusan Masalah
.........................................................................................................
5
1.3 Identifikasi Masalah .........................................................................................................
5
1.4 Tujuan
..............................................................................................................................
6
BAB II Manajemen Keuangan Perusahaan
2.1
Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan .............................................................
7
2.1.1
Penganggaran modal ................................................................................................
7
2.1.2
Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif .................................
8
2.1.3
Metode penilaian investasi ......................................................................................
9
2.1.4
Arus kas masuk
......................................................................................................
10
2.1.5
Metode Average Rate of return .............................................................................
10
2.1.6
Metode masa pengembalian investasi ...................................................................
11
2.1.7
Metode net present value .......................................................................................
11
2.1.8
Metode Profitability index
.....................................................................................
11
2.1.9
Metode internal rate of return
................................................................................
11
2.2 Perencanaan keuangan
...................................................................................................
12
2.2.1
Mengapa perusahaan membutuhkan dana .............................................................
12
2.2.2
Pembiayaan perusahaan .........................................................................................
12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah kebangkitan
industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan
revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi
sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini
adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan
demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum
1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau
lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih
ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi
produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya
berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini
memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak
memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.
Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka
yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru
memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling
menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai
dan keinginan konsumen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang
positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih
berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan
perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998
ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah
mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan
perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan
besar. Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan
besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak
menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.
Jenis
usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu menggerakan perekonomian
Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang melanda ampir sebagian
Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis
global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil krisis tersebut kurang terasa
mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan pusat statistik 2010
yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah mengalami pertumbuhan
sekitar 10 sampai 15% di Indonesia. Semua itu tidak terlepas dari program
pemerintah yang sekarang lebih mengutamakan kepada sektor reel yaitu usaha
kecil dan menengah dengan program seperti KUR, KUKM, KSM dsb.
Dikabupaten
cianjur sendiri jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan
itu membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat
akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam
mode yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik
membeli atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing
dengan produk-produk ternama. Oleh sebab itu peluang bisnis dibidang jasa
industri garmen sangat bagus prospek kedepannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar
belakang diatas telah jelas masalah yang akan dihadapi oleh industri garmen disaat krisis global yang melanda ampir
sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar
karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil dibidang industri
garmen krisis tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu
terbukti dari badan pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha
kecil dan menengah dibidang industri garmen mengalami pertumbuhan sekitar 10
sampai 15% di Indonesia.
Jenis
usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing
menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya
beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga
haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk
dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk
ternama.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Peran dan tanggung jawab manajer keuangan
o
Penganggaran modal
o
Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
o
Metode penilaian investasi
o
Arus kas masuk
o
Metode Average Rate of return
o
Metode masa pengembalian investasi
o
Metode net present value
o
Metode Profitability index
o
Metode internal rate of return
2.
Perencanaan keuangan
o
Mengapa perusahaan membutuhkan dana
o
Pembiayaan perusahaan
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2.
Untuk dapat memahami peran dan tanggung jawab manajer keuangan
3.
Untuk bisa memahami dan menghitung tentang:
o
Penganggaran modal
o
Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
o
Metode penilaian investasi
o
Arus kas masuk
o
Metode Average Rate of return
o
Metode masa pengembalian investasi
o
Metode net present value
o
Metode Profitability index
o
Metode internal rate of return
4.
Untuk dapat memahami perencanaan keuangan
5.
Untuk memahami tentang:
o
Mengapa perusahaan membutuhkan dana
o
Pembiayaan perusahaan
BAB II
Manajemen Keuangan Perusahaan
2.1
Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
2.1.1
Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi
dari kesempatan yang ada. Motif-motif yang sering dipakai orang dalam
penggunaan penganggaran modal :
1.
Expansi (perluasan) ; untuk
membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
2.
Replacement (penggantian);
mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
3.
Renewal
(pembaharuan); tambal sulam. Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam
aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
1.
Membuat
proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
2.
Review
dan analisa.
3.
Membuat
keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
4.
Implementasi.
5.
Mengumpulkan
umpan balik atau feedback.
Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1.
Independent
projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh :
buka bisnis salon dan buka resto.
2.
Mutually
exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh
keterbatasan dana.
3.
Unlimited
funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas
Istilah penganggaran modal digunakan untuk
melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti
untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan
produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran Modal itu
digunakan untuk membuat perencanaan proyek, investasi, dan bisnis.
Tahapan-tahapan di dalamnya yang harus diketahui adalah mempelajari cash flow
yang didapat dari laporan arus kas, metode capital budgeting untuk mengetahui
layak atau tidak proyek / invetasi / bisnis dijalankan, dan terakhir risk and
return.
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi,
sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa
sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa
mendatang.
2.1.2
Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi
dalam aktiva tetap. Diantaranya adalah:
1.
Investasi Penggantian
Pada
umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana.
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang (obsolete)
harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetp dilanjutkan.
2.
Investasi Penambahan Kapasitas
Misalnya
usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasii ini
sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua dan
tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan
lebih efesien.
3.
Investasi Penambahan Jenis
Produk Baru
Investasi
ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk
barudisamping produk yang telah diproduksi.
4.
Investasi Lain-Lain
Investasi yang termasuk
dalam golongan ini adalah ususlan investasiyang tidak termasuk dalam ketiga
golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater),
alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.
Investasi membutuhkan
dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang
relatif panjang, serta mengandung resiko.
Jenis
Investasi
Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat)
golongan, yakni sebagai berikut :
1)
Investasi yang tidak
menghasilkan laba (non profit investemen).
-
Timbul
karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak yang telah
disetujui.
-
Contoh: pemasangan
instalasi pembersih air limbah.
2)
Investasi yang tidak dapat
diukur labanya (non measurable profit investment).
-
Tujuan
investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan
dengan adanya inv ini sulit untuk dihitung secara teliti.
-
Pedoman
yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil penjualan, % tertentu dari
laba bersih investasi yang sama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing.
-
Contoh investasi ini : pengeluaran
biaya promosi, biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya program pelatihan
dan pendidikan karyawan.
3)
Investasi dalam penggantian
ekuipmen (replacement investment).
-
Informasi
penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin adalah
informasi akunt ansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan
biaya diferensial.
-
Penggantian
dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang
diperoleh dari penggantian suatu mesin dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan
dengan aktiva diferensial
4)
Investasi dalam perluasan
usaha (expansion investment).
-
Yakni merupakan pengeluaran
untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari
sebelumnya.
-
Untuk menambah kapasitas
akan diperlukan aktiva dife rensial berupa tambahan investasi dan akan
menghasilkan pendapatan diferensial.
2.1.3
Metode Penilaian Investasi
Ø
Metode
Penilaian Investasi
Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni
dapat menggunakan beberapa metode :
a.
Payback Method.
b.
Average Return on
Investment
c.
Present Value
d.
Discounted Cash Flows.
Ø
Kriteria Penilaian.
a.
Suatu investasi akan
diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang
ditetapkan manajer.
b.
Jika Pengambilan Keputusan
belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi
yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
2.1.4
Arus Kas Masuk
Ø
Arus
Kas Masuk
Arus
kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash
flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan
investasinya. Incremental Cash Flow dibagi menjadi dua : cash inflow /
pendapatan (cif) dan cash outflow / pengeluaran (cof). Conventional cash flow
adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
Ø
Arus kas terdiri dari
beberapa komponen :
1.
Initial Cash Flow a.k.a
Initial Investment = arus kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada
saat bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya rumah, mesin, pabrik., atau
mobil. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cof.
2.
Operating Cash Flow = arus
kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat aktiva lancar,
cif dan cof. Contoh : jika bisnis tersebut adalah restoran, maka operational
cash flow-nya berupa sayuran, daging, listrik, sabun cuci piring, air,
pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa dikatakan operating cash flow adalah
uang yang keluar masuk bisnis anda setiap hari.
3.
Terminal
Cash Flow = arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva
yang dibeli pada saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan
cif. Misalnya perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah. Setelah
didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal
cash flow digunakan untuk menghitung total cash flow (= operating cash flow +
terminal cash flow)
2.1.5
Metode Average Rate of return
Average
Rate of Return adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan
ratio atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi
yang diperlukan untuk memperoleh laba/keuntungan tersebut baik diperhitungkan
dengan nilai investasi atau rata – rata investasi.
Jadi average rate of return dapat dihitung
dengan
Keuntungan neto tahunan / nilai investasi
awal = nett income / initial investment
Penilaian investasi dengan metode Average
Rate of Return didasarkan pada jumlah
keuntungan bersih sesudah pajak.
Fungsi/Rumus AVERAGE RATE OF RETURN ( ARR
) :
Average Earning After Tax
ARR = ———————————————
Average Investment
Tingkat
Pengembalian Rata-rata: Suatu metode evaluasi atas usulan pengeluaran modal yang memusatkan pada profitabilitas yang
diharapkan dari investasi tersebut.
2.1.6
Metode masa pengembalian investasi
merupakan
teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau
usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh
setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak
ditambah dengan penyusutan.
2.1.7
Metode net present value
Metode net present value
NPV adalah selisih antara present value dari
investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang
relevan.
Menghitung selisih nilai sekarang antara kas
keluar (investasi) dengan kas masuk (pendapatan) per tahun.
NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2 +… Kas thn. n (1+ i ) 1 (1+ i ) 2
(1+ i ) n
Dimana i adalah suku bunga bank.
Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
2.1.8
Metode Profitability index
Metode profitability index
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang
diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal
PI = Investasi awal
2.1.9
Metode internal rate of return
Metode internal rate of return
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang
menyebabkan persent value biaya sama dengan present value nilai terminal,
dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan
biaya modal.
Nilai terminal S CIFt (1 + k ) n-t
PV Biaya = (1 + MIRR )n (1 + MIRR )n
Dimana:
CIF t :
aliran kas masuk pada periode t
MIRR :
modified IRR
n :
usia proyek
k :
biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang
digandakan dengan biaya modal/return diinginkan.
2.2
Perencanaan keuangan
2.2.1
Mengapa perusahaan membutuhkan dana
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai
aktivitas operasional kelangsungan hidup usahanya. Kebutuhan dana yang
diperlukan perusahaan akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan kegiatan
bisnisnya.
Alasannya antara lain :
pertama, perusahaan membutuhkan dana yang
cukup besar untuk pengembangan usahanya. Kedua, perusahaan itu memiliki utang
yang telah jatuh tempo, sehingga perlu mencari dana segar untuk membayarnya.
2.2.2
Pembiayaan perusahaan
Adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha:
a.
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Sewa
Pembiayaan (Finance Lease) maupun Sewa Operasional (Operating Lease).
b.
Anjak Piutang (Factoring)
Adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.
c.
Usaha Kartu Kredit (Credit Card)
Adalah
kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan
kartu kredit.
d.
Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance)
Adalah
kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
pembayaran secara angsuran.
Skema
bisnis perusahaan pembiayaan didasari oleh adanya underlying asset; dekatnya
jaringan industri pembiayaan dengan industri manufaktur, distributor dan
pemegang merek tunggal; serta mudah dan cepatnya pelayanan, membuat industri
pembiayaan lebih dekat ke konsumennya dibandingkan industri pemberi kredit
sejenis
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penganggaran
Modal ( Capital Budgeting) Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi
dari kesempatan yang ada. Motif-motif yang sering dipakai orang dalam
penggunaan penganggaran modal :
1.
Expansi (perluasan)
2.
Replacement (penggantian)
3.
Renewal
(pembaharuan)
Tata
cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
1.
Membuat
proposal
2.
Review
dan analisa.
3.
Membuat
keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
4.
Implementasi.
5.
Mengumpulkan
umpan balik atau feedback.
Arus
kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash
flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan
investasinya. Incremental Cash Flow dibagi menjadi dua : cash inflow /
pendapatan (cif) dan cash outflow / pengeluaran (cof). Conventional cash flow
adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
Average
Rate of Return adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan
ratio atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi
yang diperlukan untuk memperoleh laba/keuntungan tersebut baik diperhitungkan
dengan nilai investasi atau rata – rata investasi.
Metode
masa pengembalian investasi merupakan teknik penilaian terhadap jangka
waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Metode net present value adalah
selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Metode profitability index adalah
nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan
investasi awal.
Metode internal rate of return adalah
suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present
value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk
yang digandakan dengan biaya modal.
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai
aktivitas operasional kelangsungan hidup usahanya. Kebutuhan dana yang
diperlukan perusahaan akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan kegiatan
bisnisnya.
Pembiayaan
perusahaan Adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang
khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha.
Skema
bisnis perusahaan pembiayaan didasari oleh adanya underlying asset; dekatnya
jaringan industri pembiayaan dengan industri manufaktur, distributor dan
pemegang merek tunggal; serta mudah dan cepatnya pelayanan, membuat industri
pembiayaan lebih dekat ke konsumennya dibandingkan industri pemberi kredit
sejenis
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://ivanlipio.blogspot.com/2010/11/tugas-pengantar-bisnis-bab-9.html
No comments:
Post a Comment