MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
YULIANA
NPM :
29213571
KELAS :
1EB17
DOSEN :
FITRIANSYAH HAMBALI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah
milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik hidayahnya
& melimpahkan ilmu, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasululla Muhammad SWT beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi Tugas Pengganti Ulangan Tengah Semester mata kuliah Pengantar
Bisnis di Universitas Gunadarma Progam Studi Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan
tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ PENGANTAR BISNIS” .
Dalam penyusunan makalah ini
penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas, cukup banyak
tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Depok, November 2013
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................
2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
3
BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang .................................................................................................................
4
1.2
Perumusan Masalah .........................................................................................................
5
1.3
Identifikasi
Masalah .........................................................................................................
5
1.4
Tujuan
..............................................................................................................................
6
BAB
II Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
2.1 Keuangan
perusahaan .....................................................................................................
7
2.2 Estimasi
penjualan ..........................................................................................................
8
2.3 Estimasi
produksi.............................................................................................................
9
2.4 Estimasi
pembelian bahan langsung
...............................................................................
9
2.5 Estimasi
pemakaian bahan langsung
..............................................................................
9
2.6 Upah
langsung
................................................................................................................
9
2.7 Estimasi
beban fabrikase
.................................................................................................
9
2.8 Estimasi
harga pokok penjualan
...................................................................................
10
2.9 Estimasi
beban penjualan
..............................................................................................
10
2.10 Estimasi
beban administrasi
..........................................................................................
10
2.11 Estimasi
laba rugi...........................................................................................................
11
2.12 Estimasi
kas ..................................................................................................................
11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah kebangkitan
industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan
revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi
sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini
adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan
demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum
1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau
lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih
ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi
produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya
berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini
memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak
memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.
Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka
yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan
kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling
menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai
dan keinginan konsumen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang
positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih
berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan
perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998
ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah
mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan
perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan
besar. Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan
besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak
menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.
Jenis
usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu menggerakan perekonomian
Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang melanda ampir sebagian
Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis
global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil krisis tersebut kurang terasa mengganggu
kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan pusat statistik 2010 yang
menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah mengalami pertumbuhan sekitar
10 sampai 15% di Indonesia. Semua itu tidak terlepas dari program pemerintah
yang sekarang lebih mengutamakan kepada sektor reel yaitu usaha kecil dan
menengah dengan program seperti KUR, KUKM, KSM dsb.
Dikabupaten
cianjur sendiri jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan
itu membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat
akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam
mode yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik
membeli atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing
dengan produk-produk ternama. Oleh sebab itu peluang bisnis dibidang jasa
industri garmen sangat bagus prospek kedepannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar
belakang diatas telah jelas masalah yang akan dihadapi oleh industri garmen disaat krisis global yang melanda ampir
sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar
karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil dibidang industri
garmen krisis tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu
terbukti dari badan pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha
kecil dan menengah dibidang industri garmen mengalami pertumbuhan sekitar 10
sampai 15% di Indonesia.
Jenis
usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing
menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya
beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga
haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk
dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk
ternama.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Keuangan perusahaan
2.
Estimasi penjualan
3.
Estimasi produksi
4. Estimasi
pembelian bahan langsung
5. Estimasi
pemakaian bahan langsung
6. Upah
langsung
7. Estimasi
beban fabrikase
8. Estimasi
harga pokok penjualan
9. Estimasi
beban penjualan
10. Estimasi
beban administrasi
11. Estimasi
laba rugi
12. Estimasi
kas
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2.
Untuk dapat memahami keuangan perusahaan
3.
Untuk dapat memahami Estimasi penjualan
4.
Untuk dapat memahami Estimasi produksi
5.
Untuk dapat memahami Estimasi pembelian bahan
langsung
6.
Untuk dapat memahami Estimasi pemakaian bahan
langsung
7.
Untuk dapat memahami Upah langsung
8.
Untuk dapat memahami Estimasi beban fabrikase
9.
Untuk dapat memahami Estimasi harga pokok penjualan
10.
Untuk dapat memahami Estimasi beban penjualan
11.
Untuk dapat memahami Estimasi beban administrasi
12.
Untuk dapat memahami Estimasi laba rugi
13.
Untuk dapat memahami Estimasi kas
BAB II
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
2.1
Keuangan Perusahaan
1.
Divestasi
Dalam finansial
and ekonomi,
divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk
finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis
yang dimiliki oleh perusahaan. Ini
adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
2.
Motif
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
·
Pertama, sebuah perusahaan
akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari
bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada
area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak,
Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis
yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
·
Motif kedua untuk divestasi
adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang
lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual
bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX
Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan
rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat
membayar hutangnya pada saat ini.
·
Motif ketiga bagi divestasi
adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan
divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai
perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi
pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan
perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan
perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada
terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
·
Motif keempat untuk
divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya
unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan
gagal dalam operasionalnya semakin besar.
3.
Metode divestasi
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi
untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan
informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi
mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik
untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online
showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan
komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan
untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan
pertemuan.
4.
Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa
Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD
dalam pasar modal Indonesia
adalah hak
yang diperoleh para pemegang saham
yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan
terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu
apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham
dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka
waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang
berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara
proporsional.
5.
Kebangkrutan
Pernyataan sebuah usaha bangkrut.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang
dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur
mereka.
2.2
Estimasi Penjualan
Estimasi Penjualan dan
Anggaran Penjualan : Estimasi penjualan
Memiliki hubungan yang sangat
erat dengan anggaran penjualan . Selain menentukan anggaran penjualan yang
terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran / biaya penjualan ,
perlu juga menentukan anggaran produksi , biaya material , tenaga kerja dan
harga pokok penjualan . Akhir dari ini adalah penentuan anggaran laporan laba /
rugi .Dengan demikian proses estimasi ini memiliki peran yang sangat strategis
bagi manajemen perusahaan .
2.3
Estimasi Produksi
Biaya produksi atau
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai
menjadi barang jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
-
Biaya
Bahan Baku (disingkat BBB)
-
Biaya
Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
-
Biaya
Overhead Pabrik (disingkat BOP)
2.4
Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Estimasi Pembelian
Bahan Langsung Adalah
pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online.
estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa
memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga
dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan. karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu
yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab
komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan
jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun
pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
2.5
Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Pemakaian
bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan
pembantu dan bahan penunjang produksi
2.6
Upah Langsung
Biaya manufaktur yang mudah dilacak
keberadaannya dalam produk yang dibuat , misalkan ; 1unit meja belajar menyerap
biaya kerja sebesar Rp. 250.000,- per unit . Selain upah langsung dalam proses
produksi sering terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung ( indirect labor )
, misalkan ; upah pemeliharaan mesin pabrik , penangan material , insinyur dan
lainnya . Pos biaya tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik ( factory
overhead ) Upah
langsung tersebut berupa biaya variabel ( variable costs ) . Saat ini banyak
perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap ( fixed
salary ) per bulan .
2.7
Estimasi Beban Fabrikase
Estimasi Beban
Fabrikase adalah
estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi,
2.8
Estimasi Harga Pokok Penjualan
HPP adalah biaya yang masuk ke dalam
menciptakan produk yang menjual perusahaan, sehingga biaya hanya dimasukkan
dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi
produk. Sebagai contoh, HPP untuk mobil itu akan meliputi biaya material untuk
bagian-bagian yang masuk ke dalam membuat mobil bersama dengan biaya tenaga
kerja yang digunakan untuk menempatkan mobil bersama. Biaya pengiriman mobil ke
dealer dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menjual mobil akan
dikecualikan. Biaya tepat dimasukkan dalam perhitungan HPP akan berbeda dari
satu jenis bisnis yang lain.
Biaya barang dikaitkan dengan produk-produk
sebuah perusahaan dibebankan sebagai perusahaan yang menjual barang-barang ini.
Ada beberapa cara untuk menghitung HPP, tetapi salah satu cara yang lebih
mendasar adalah mulai dengan persediaan awal periode dan tambahkan jumlah
pembelian selama periode kemudian dikurangi dengan persediaan akhir.Perhitungan
ini memberikan jumlah persediaan atau, lebih khusus, biaya persediaan ini,
dijual oleh perusahaan selama periode. Karena itu, jika sebuah perusahaan
dimulai dengan $ 10 juta di persediaan, membuat $ 2 juta dalam pembelian dan
berakhir periode dengan $ 9 juta dalam persediaan, biaya perusahaan barang
untuk periode yang akan menjadi $ 3 juta ($ 10.000.000 + $ 2 juta - $ 9 juta).
2.9
Estimasi Beban Penjualan
Estimasi Beban
Penjualan Adalah
beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusa haan atau
sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak, kerusakan
barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
2.10 Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari
kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
-
Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya
laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta
pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi).
-
Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang
menghadapi sektor pekerjaan sementara.
-
Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan
bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.
2.11 Estimasi Laba Rugi
Estimasi Laba /
Rugi Adalah
laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di
mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan
estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan
keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
2.12 Estimasi Kas
Estimasi Kas Adalah
laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan
itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang
atau kas yang ada.apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan
kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Divestasi
adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk
finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis
yang dimiliki oleh perusahaan. Ini
adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi
untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan
informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi
mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik
untuk membeli divisi tersebut.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa
Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD
dalam pasar modal Indonesia
adalah hak
yang diperoleh para pemegang saham
yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan
terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu
apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham
dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka
waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang
berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara
proporsional.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang
dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur
mereka.
Estimasi Penjualan dan
Anggaran Penjualan : Estimasi penjualan
Biaya produksi atau
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai
menjadi barang jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
-
Biaya
Bahan Baku (disingkat BBB)
-
Biaya
Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
-
Biaya
Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Estimasi Pembelian
Bahan Langsung Adalah
pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online.
Pemakaian
bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan
pembantu dan bahan penunjang produksi
Estimasi Beban
Fabrikase adalah
estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi,
HPP adalah biaya yang masuk ke dalam
menciptakan produk yang menjual perusahaan, sehingga biaya hanya dimasukkan
dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi
produk.
Estimasi Beban
Penjualan Adalah
beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusa haan atau
sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak, kerusakan
barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari
kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Estimasi Laba /
Rugi Adalah
laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian.
Estimasi Kas Adalah
laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan
itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang
atau kas yang ada. Apakah perusahan tersebut
memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment