MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
YULIANA
NPM :
29213571
KELAS :
1EB17
DOSEN :
FITRIANSYAH HAMBALI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah
milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik hidayahnya
& melimpahkan ilmu, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasululla Muhammad SWT beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi Tugas Pengganti Ulangan Tengah Semester mata kuliah Pengantar
Bisnis di Universitas Gunadarma Progam Studi Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan
tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ PENGANTAR BISNIS” .
Dalam penyusunan makalah ini
penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas, cukup banyak
tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Depok, November 2013
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................
2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
3
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
.................................................................................................................
4
1.2 Perumusan Masalah
.........................................................................................................
5
1.3 Identifikasi Masalah
.........................................................................................................
5
1.4 Tujuan ..............................................................................................................................
6
BAB II Akuntansi dan
Laporan Keuangan
2.1 Definisi
Akuntansi
..........................................................................................................
7
2.2 Fungsi
Akuntansi ............................................................................................................
7
2.3 Pihak - Pihak
yang Berkepentingan ................................................................................
8
2.4 Prinsip
Akuntansi
............................................................................................................
9
2.5 Pengertian
Laporan Keuangan ......................................................................................
10
2.6 Isi
Laporan Keuangan ...................................................................................................
10
2.7 Bentuk
Neraca ...............................................................................................................
11
2.8 Laporan
Laba Rugi
.......................................................................................................
11
2.9 Bentuk
Laporan Laba Rugi
...........................................................................................
12
2.10 Tujuan
Laporan Keuangan
............................................................................................
12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah kebangkitan
industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan
revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi
sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini
adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan
demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum 1990-an
persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau lebih
dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih
ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi
produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya
berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini
memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak
memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.
Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka
yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru
memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling
menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai
dan keinginan konsumen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang
positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih
berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan
perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998
ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah
mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan
perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan besar.
Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan besar
dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak menghadapi
perusahaan besar sebagai pesaing.
Jenis
usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu menggerakan perekonomian
Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang melanda ampir sebagian
Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis
global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil krisis tersebut kurang terasa
mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan pusat statistik 2010
yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah mengalami pertumbuhan
sekitar 10 sampai 15% di Indonesia. Semua itu tidak terlepas dari program
pemerintah yang sekarang lebih mengutamakan kepada sektor reel yaitu usaha
kecil dan menengah dengan program seperti KUR, KUKM, KSM dsb.
Dikabupaten
cianjur sendiri jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan
itu membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat
akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam
mode yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik
membeli atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing
dengan produk-produk ternama. Oleh sebab itu peluang bisnis dibidang jasa
industri garmen sangat bagus prospek kedepannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar
belakang diatas telah jelas masalah yang akan dihadapi oleh industri garmen disaat krisis global yang melanda ampir
sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar
karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil dibidang industri
garmen krisis tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu
terbukti dari badan pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha
kecil dan menengah dibidang industri garmen mengalami pertumbuhan sekitar 10
sampai 15% di Indonesia.
Jenis
usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing
menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya
beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga
haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk
dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk
ternama.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Definisi akuntansi
2.
Fungsi akuntansi
3.
Pihak-pihak yang
berkepentingan
4.
Prinsip akuntansi
5.
Pengertian laporan
keuangan
6.
Isi laporan keuangan
7.
Bentuk neraca
8.
Laporan laba rugi
9.
Bentuk laporan laba
rugi
10.
Tujuan laporan keuangan
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2.
Untuk dapat memahami pengertian akuntansi
3.
Untuk dapat memahami fungsi akuntansi
4.
Untuk dapat memahami pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap akuntansi
5.
Untuk dapat mengetahui prinsip-prinsip akuntansi
6.
Untuk dapat memahami pengertian laporan keuangan
7. Untuk dapat mengerti
isi laporan keuangan
8. Untuk dapat mengerti
bentuk-bentuk neraca
9. Untuk dapat memahami
tentang laporan rugi laba
10. Untuk dapat mengerti
bentuk laporan laba rugi
11. Untuk dapat memahami
tujuan dari adanya laporan keuangan
BAB II
Akuntansi dan Laporan Keuangan
2.1
Definisi
Akuntansi
Pengertian
dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis.
2.2
Fungsi
Akuntansi
Ø Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu
organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara
kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat
keputusan suatu organisasi.
Ø Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi
laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau
organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama
perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan
tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat
periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
2.3
Pihak - Pihak yang Berkepentingan
Adapun
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1.
Para pemilik dan calon
pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui
perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha
pasti kalian mau tau dong perkembangan usaha kalian.....
2.
Para pengelola
perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran
direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan.
Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi
dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan
perusahaan.
3.
Para pegawai / karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.... :)
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.... :)
4.
Para investor
Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan
yang kondisinya bonafid dong, iya kan? Nah, para investor luar yang bermaksud
menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan
investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang
bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia. Bukannya untung,
malah buntung... :(
5.
Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan
laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama
seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan
yang bonafid.
6.
Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya
perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan
sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain
yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7.
Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah
perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau
proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling
mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
2.4
Prinsip
Akuntansi
Prinsip-prinsip Akuntansi ( Accounting Principles) adalah aturan
pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep
teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Selain penerapan asumsi-asumsi
dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang
perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki
prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1.
Prinsip
biaya historis (historical cost principle)
Prinsip ini menghendaki
digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya.
Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp.
9.000.000, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut
dengan harga Rp. 8.950.000. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan
laptop kita adalah Rp. 8.950.000, sehingga pada pencatatan kita yang muncul
adalah angka Rp. 8.950.000.
2.
Prinsip
pengakuan pendapatan (revenue recognition principle)
Pendapatan adalah aliran masuk
harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang
digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau
ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3.
Prinsip
mempertemukan (matching principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini
adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.
Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap
periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
Dengan adanya prinsip ini, kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang
sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan dan berapa
besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita
terima selama periode berjalan.
4.
Prinsip
konsistensi (consistency principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang
digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun
ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode,
jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika
ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap
laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat
dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5.
Prinsip
pengungkapan lengkap (full disclosure principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini
adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini
diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi
suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila
informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa
menyesatkan para pemakainya.
2.5
Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan perubahan posisi
keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
·
Catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
2.6
Isi
Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari:
·
Neraca, menginformasikan posisi
keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki,
jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
·
Perhitungan laba rugi,
menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
·
Laporan arus kas,
menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan
usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
·
Catatan atas laporan keuangan,
menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari
hasil keuangan perusahaan.
Laporan
keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang
mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi
perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan
dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan
ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya
untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau
perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan
dari setiap perusahaan tertentu.
2.7
Bentuk
Neraca
Bentuk
Neraca:
1.
Bentuk Staffel (bentuk T)
2.
Bentuk scontro (bentuk laporan) Aktiva . Pasiva
. Aktiva . Pasiva
Bentuk Report Form. Biasanya bentuk report form menampilkan neraca
pada dua periode akuntansi yaitu tahun lalu dan tahun yang dilaporkan. ZULISoft
juga begitu.
Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk: Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities) disebelah kanan.
Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk: Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities) disebelah kanan.
2.8
Laporan
Laba Rugi
Laporan laba rugi (Inggris:Income
Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan
suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri
dari:
1. Pendapatan
dari penjualan
-
Dikurangi Beban pokok
penjualan
2. Laba/rugi
kotor
-
Dikurangi Beban usaha
3. Laba/rugi
usaha
-
Ditambah atau dikurangi
Penghaslan/beban lain
4. Laba/rugi
sebelum pajak
-
Dikurangi Beban pajak
5. Laba/rugi
bersih
2.9
Bentuk
Laporan Laba Rugi
Bentuk laporan laba rugi dapat disajikan dalam 2
bentuk:
1.
SINGLE STEP
Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua
penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya
yang terjadi dalam suatu periode. Sehingga untuk menghitung laba rugi bersih
hannya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total penghasilan dengan
total biaya. Selisih positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut
dengan istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tsb
negative disebut dengan rugi.
2.
MULTIPLE STEP
Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan dan
beban disajikan sesuai dengan uturan aktivitas yaitu kegiatan usaha diluar
usaha dan luar biasa
2.10
Tujuan
Laporan Keuangan
Untuk tujuan umum adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship)
atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ø Akuntansi adalah suatu
proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Ø Fungsi utama akuntansi
adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi.
Ø Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi
adalah:
1.
Para pemilik dan calon
pemilik perusahaan
2.
Para pengelola
perusahaan
3.
Para pegawai / karyawan perusahaan
4.
Para investor
5.
Para kreditor
6.
Pemerintah
7.
Rekanan perusahaan
Ø Prinsip-prinsip
Akuntansi ( Accounting Principles) adalah aturan pengambilan keputusan umum,
yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoritis akuntansi, yang
mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Ø Laporan
keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan perubahan posisi
keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
·
Catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Ø
Bentuk Neraca:
1.
Bentuk Staffel (bentuk T)
2.
Bentuk scontro (bentuk laporan) Aktiva . Pasiva
. Aktiva . Pasiva
Ø
Laporan
laba rugi (Inggris:Income
Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan
suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Ø
Untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja
yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment