MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
YULIANA
NPM : 29213571
KELAS :
1EB17
DOSEN :
FITRIANSYAH
HAMBALI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik hidayahnya & melimpahkan ilmu,
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasululla Muhammad SWT
beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Pengganti Ulangan
Tengah Semester mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma Progam Studi Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang
berjudul “ PENGANTAR BISNIS” .
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan
dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Depok, November 2013
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................
2
DAFTAR ISI
...........................................................................................................................
3
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang .................................................................................................................
4
1.2 Perumusan
Masalah .........................................................................................................
5
1.3 Identifikasi
Masalah .........................................................................................................
5
1.4 Tujuan
..............................................................................................................................
6
BAB II Perusahaan dan
Lingkungan Perusahaan
2.1.Pengertian Perusahaan .....................................................................................................
7
2.2.Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan ......................................................................
7
2.3.Perusahaan dan Lembaga Sosial
......................................................................................
8
2.4.Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan
Pengaruhnya Terhadap Perusahaan ..... 10
2.5.Pendekatan Dalam Melihat Bisnis Dan Lingkungan .....................................................
11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering
disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi
sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini
adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan
demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum
1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau
lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih
ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi
produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya
berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini
memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak
memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.
Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka
yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru
memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling
menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai
dan keinginan konsumen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang
positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih
berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan
perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998
ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah
mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan
perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan
besar. Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan
besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak
menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.
Jenis usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu
menggerakan perekonomian Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang
melanda ampir sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar
gulung tikar karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil krisis
tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan
pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah
mengalami pertumbuhan sekitar 10 sampai 15% di Indonesia. Semua itu tidak
terlepas dari program pemerintah yang sekarang lebih mengutamakan kepada sektor
reel yaitu usaha kecil dan menengah dengan program seperti KUR, KUKM, KSM dsb.
Dikabupaten cianjur sendiri jenis usaha kecil dibidang industri
garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing menjadi leih kompleks.
Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat
terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga haraga lebih
ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk dalam negeri
yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk ternama. Oleh sebab
itu peluang bisnis dibidang jasa industri garmen sangat bagus prospek
kedepannya.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada
latar belakang diatas telah jelas masalah yang akan dihadapi oleh industri
garmen disaat krisis global yang melanda ampir sebagian
Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis
global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil dibidang industri garmen krisis
tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan
pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah
dibidang industri garmen mengalami pertumbuhan sekitar 10 sampai 15% di Indonesia.
Jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu
membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan
meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode
yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli
atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan
produk-produk ternama.
1.3.
Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Pengertian perusahaan
2.
Tempat kedudukan dan letak
perusahaan
3.
Perusahaan dan lembaga social
4.
Berbagai macam lingkungan
perusahaan dan Pengaruhnya terhadap
perusahaan
5.
Pendekatan dalam melihat bisnis
dan lingkungan
1.4.
Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Bisnis
2.
Untuk mengetahui pengertian perusahaan
3.
Untuk mengetahui tempat kedudukan dan letak
perusahaan
4.
Untuk mengetahui perusahaan dan lembaga social
Untuk mengetahui berbagai
macam lingkungan perusahaan dan Pengaruhnya terhadap perusahaan
6.
Untuk
mengetahui pendekatan dalam melihat bisnis dan
lingkungan
BAB II
Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan
2.1.
Pengertian perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan
aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit
kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi
produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber
ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
2.2.
Tempat kedudukan dan letak
perusahaan
Pemilihan tempat dan letak perusahaan, factor penting untuk menjamin
tercapainya:
- Tujuan perusahaan
- Efisiensi perusahaan
- Daerah pemasaran produk
- Pindah tempat : tidak ekonomis dan peraturan pemerintah
1. Tempat Kedudukan
Perusahaan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor
kelancaran hubungan dengan lembaga lainnya.
2.
Letak Prusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik
dipengaruhi oleh factor ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.
3.
Jenis-Jenis Letak Perusahaan
Dibedakan menjadi 4, yaitu :
·
Terikat pada alam
Pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan
bahan baku.
Contoh : Perusahaan timah, emas, minyak
bumi.
·
Terikat sejarah
Perusahaan menjalankan aktivitasnya di
suatu daerah tertentu karena hanya dapat di jelaskan berdasarkan sejarah.
Contoh : Perusahaan batik, pekalongan.
·
Ditetapkan oleh pemerintah
Perusahaan yang didirikan atas dasar
pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan.
Contoh : Perusahaan kimia, limbah
dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.
·
Dipengaruhi oleh faktor-faktor
ekonomi
Yang bersifat industri adalah :
ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal, transportasi,
kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim.
2.3.
Perusahaan dan Lembaga Sosial
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal
tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan
upaya pengabdian kepada masyarakat.
1.
Tujuan Pendirian Perusahaan
Di badakan menjadi
2, yaitu :
·
Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan,
keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan
(inovatif).
·
Tujuan social
Perusahaan memperhatikan keinginan
investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung
untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan
konsumen ataupun pelanggan.
2.
Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
System adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi
baik secara langsung maupun tidak langsungdalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Perusahaan adalah suatu system karena merupakan kombinasi dari
berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara
lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab social.
Kepada pemilik
modal => pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
Kepada lembaga
peneliti => membantu pendanaan.
Kepada pekerja
=> membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
Kepada konsumen
=> menyediakan B&J yang bagus.
Kepada pemerintah
=> membayar pajak.
3.
Sifat Sistem Perusahaan
Ada beberapa sifat :
- Kompleks
- Sebagai suatu kesatuan / unit.
- Sifatnya beragam.
- Saling tergantung.
- Dinamis
4.
Fungsi-fungsi Perusahaan
Ada 2 fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan
dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.
·
Fungsi operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran,
keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi,
teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi
operasi penunjang.
·
Fungsi manajemen
Perencanaan, pengorganisasian,
pengarah, pengendalian. Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan
menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka
mencapai tujuan.
5.
Ciri-ciri Perusahaan
Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah
dikendali.
Ciri umumnya :
·
Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan
dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
·
Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar
saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
·
Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan
diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu
bergerak maju.
·
Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena
itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
·
Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku
setelah memenuhi persyaratan pendirian,
·
Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat
tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
·
Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut
terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
2.4.
Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan
baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya
lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung
terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
1) Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal yang
berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
·
Keadaan alam => SDA,
lingkungan.
·
Politik dan hankam =>
kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam
Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
·
Hukum
·
Perekonomian
·
Pendidikan dan kebudayaan
·
Social dan budaya
·
Kependudukan
·
Hubungan internasional.
2)
Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang
pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
·
Pemasok / supplier : yang
menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
·
Perantara, misalnya
distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi
ke konsumen.
·
Teknologi : yang berkaitan
dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
·
Pasar, sebagai sasaran dari
produk yang dihasilkan perusahaan.
2.
Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan
langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
- Tenaga kerja
- Peralatan dan mesin
- Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
- Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
- System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
2.5.
Pendekatan Dalam Melihat Bisnis Dan Lingkungan
Pendekatan yang di lakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan
adalah dengan cara melihat tempat kedudukan dan letak perusahaan, mengerti
jenis-jenis lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan dll.
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh
lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan
yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari
kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan
kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telah dilakukan secara
tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang
terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal
sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering
disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”.
Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu
keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih
langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah
banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang
ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s
market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan
semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli
adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang
akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah
pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang
merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan
pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih
baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented
Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perusahaan adalah suatu
unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan
faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan
dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di
organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk
menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk
menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan.
Pendekatan yang di lakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan
adalah dengan cara melihat tempat kedudukan dan letak perusahaan, mengerti
jenis-jenis lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan dll.
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh
lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan
yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari
kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan
kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telah dilakukan secara
tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang
terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal
sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering
disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”.
Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu
keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih
langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah
banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang
ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s
market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan
semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli
adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang
akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah
pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang
merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan
pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih
baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented
Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
BAB
IV
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment