MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
YULIANA
NPM : 29213571
KELAS :
1EB17
DOSEN :
FITRIANSYAH
HAMBALI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik hidayahnya & melimpahkan ilmu,
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasululla Muhammad SWT
beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Pengganti Ulangan
Tengah Semester mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma Progam Studi Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang
berjudul “ PENGANTAR BISNIS” .
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan
dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Depok, November 2013
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................................................
2
DAFTAR ISI
..............................................................................................................................
3
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang ....................................................................................................................
4
1.2 Perumusan
Masalah .............................................................................................................
5
1.3 Identifikasi
Masalah .............................................................................................................
5
1.4 Tujuan
.................................................................................................................................
6
BAB II Ruang Lingkup Bisnis
2.1.Pengertian Bisnis dan Jenisnya ..............................................................................................
7
2.2.Tujuan Kebijakan Bisnis
.......................................................................................................
9
2.3.Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
.............................................................................. 10
2.4.Kesempatan Bisnis / Usaha
.................................................................................................
11
2.5.Unsur - Unsur Penting Dalam Aktivitas Ekonomi
................................................................. 14
2.6.Hakikat Bisnis
....................................................................................................................
14
2.7.Mengapa Belajar Bisnis ......................................................................................................
15
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering
disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi
sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini
adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan
demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum
1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau
lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih
ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi
produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya
berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini
memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak
memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.
Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka
yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru
memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling
menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai
dan keinginan konsumen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang
positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih
berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan
perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998
ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah
mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan
perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan
besar. Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan
besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak
menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.
Jenis usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu
menggerakan perekonomian Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang
melanda ampir sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar
gulung tikar karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil krisis
tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan
pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah
mengalami pertumbuhan sekitar 10 sampai 15% di Indonesia. Semua itu tidak
terlepas dari program pemerintah yang sekarang lebih mengutamakan kepada sektor
reel yaitu usaha kecil dan menengah dengan program seperti KUR, KUKM, KSM dsb.
Dikabupaten cianjur sendiri jenis usaha kecil dibidang industri
garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing menjadi leih kompleks.
Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat
terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga haraga lebih
ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk dalam negeri
yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk ternama. Oleh sebab
itu peluang bisnis dibidang jasa industri garmen sangat bagus prospek
kedepannya.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada
latar belakang diatas telah jelas masalah yang akan dihadapi oleh industri
garmen disaat krisis global yang melanda ampir sebagian
Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis
global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil dibidang industri garmen krisis
tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan
pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah
dibidang industri garmen mengalami pertumbuhan sekitar 10 sampai 15% di Indonesia.
Jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu
membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan
meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode
yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli
atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan
produk-produk ternama.
1.3.
Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Pengertian Bisnis dan Jenisnya
2.
Tujuan kebijakan Bisnis
3.
Sistem perekonomian dan sistem
pasar
4.
Kesempatan bisnis/usaha
5.
Unsur-unsur penting dalam
aktivitas ekonomi
6.
Hakikat bisnis
7.
Mengapa belajar bisnis
1.4.
Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Bisnis
2.
Untuk mengetahui pengertian
bisnis
3.
Untuk mengetahui funsi bisnis
4.
Untuk mengetahui aspek pasar
dan pemasaran bisnis
BAB II
Ruang Lingkup Bisnis
2.1.
Pengertian Bisnis dan
Jenisnya
1.
Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang
berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Bisnis adalah semua aspek kegiatan
untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dari membeli
bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi. Dalam ekonomi kapitalis,
dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk
mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem
sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti
keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang
menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan
usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada
sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan
yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang
tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
2.
Jenis-jenis Bisnis
1.
Monopsoni
Monopsoni,
adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Kondisi Monopsoni sering terjadi di daerah-daerah perkebunan dan industri hewan
potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah
nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor
lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani
berpengaruh.
Salah
satu contoh monopsoni lainnya adalah penjualan perangkat kereta api di
Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh
karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
2. Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek
oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
3.
Oligopsoni
Oligopsoni,
adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan
atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.
4.
Monopoli
Pasar
monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
"monopolis".
Sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi
harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu
pula sebaliknya.
Walaupun
demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga.
Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau
lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market).
2.2.
Tujuan Kebijakan Bisnis
Tujuan Kebijakan
Bisnis:
1.
Melindungi usaha kecil
dan menengah.
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena
mayoritas bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke
atas. Kebijakan ini berguna u ntuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak
mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang
perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
2.
Melindungi lingkungan
hidup sekitarnya.
Melakukan bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan
itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak
merusak atau memberi dampak negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah
tempat usaha tersebut.Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang
dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan
ini, maka para pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negative yang
nantinya akan berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
3.
Melindungi konsumen.
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan
kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan
sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang
yang diproduksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada
konsumen haruslah yang terbaik dan pelayannya pun harus prima. Jika konsumen
merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut,
konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
4.
Pendapatan pemerintah.
Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara kita ini tentunya juga
memberikan keuntungan bagi Negara kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki
kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut
dengan devisa. Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis,
semakin besar pula ia harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa
yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan
pembangunan di tiap-tiap wilayah di Negara kita ini. Namun sering terjadi
penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi).
Sumber : http://ruthsimatupang.wordpress.com
2.3.
Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem
Perekonomian dan Sistem Pasar :
·
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara
tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di
pegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim
tersebut.
·
Ø Perekonomian pasar
bergantung pada kapitalisme dan liberalisme
untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual
dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme penawaran-permintaan.
·
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem
perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di
dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana,
bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas,
pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi
kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk
anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain.
Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak
negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan
status perusahaan.
Jenis – Jenis
Sistem Perekonomian
1.
Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem
ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian
kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang
sebesar besarnya.
2.
Sistem Perekonomian
Sosialisme,yaitu sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk
ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis
jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Negara.
3.
Sistem Perekonomian
komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah
sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh
memiliki kekayaan pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4.
Sistem Ekonomi
Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi
yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak
aset& modal yang dimiliki negara.
5.
Sistem Perekonomian
Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa
sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan
sikap rasionalism yang berlebihan.
Sumber : http://handzmentallist.blogspot.com
2.4.
Kesempatan Bisnis / Usaha
Kesempatan Bisnis / Usaha :
Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas
usaha.
Berikut
14 rahasianya yang umumnya mereka pakai:
1.
Penuhi Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan cara buka usaha
yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan layanan
katering, buka usaha katering. Jika warga
disekitar rumah membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus,
dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. Kuncinya, kenali kebutuhan
konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk dan
pelayanan yang lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen
yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis usaha.
2.
Jual Keunikan
Jika Anda lumayan kreatif
dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil Anda kreasikan.
Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi,
sistem, dan program baru. Jika berhasil mencipta program
komputer baru misalnya, jangan ragu mematenkan dan menjualnya. Penemuan
baru --apalagi khas dan unik-- sangat berpeluang
menembus pasar.
3.
Duplikasi Usaha Lain
Bagi mereka yang merasa dirinya
kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar
di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca
peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil risiko. Misalnya di depan
kampus A usaha fotokopi laris. Apa salahnya menyainginya di
tempat yang sama? Anda cukup "memfotokopi" usaha
itu, plus memberi sedikit nilai lebih
(harga, pelayanan, kecepatan, keramahan). Siaplah bersaing!
4. Beri Fasilitas Tambahan
Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga Anda
membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas
penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama. Hampir setiap waktu ada saja
jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.
5. Jual Ketrampilan
Jeli mengenali bakat orang? Itu pun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat yang
--jika dikembangkan dan diberi tempat bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat seperti restoran, toko-toko,
salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas rambut
berbakat dari salom-salom kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus,
dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. Anda pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas
rambut yang eksklusif.
6. Jadi Agen
Mirip dengan sebelumnya, Anda bisa membuka kantor keagenan atau biro yang menyediakan
jasa atau layanan spesifik. Misalnya agen modeling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter, pengisi
acara hiburan, biro jodoh, baby sister, dll. Untuk usaha ini, Anda perlu pengalaman dan relasi. Tetapi
Anda bisa tangani sendiri atau mempekerjakan orang-orang berbakat di dalamnya.
7. Jual Barang Second
Masih sedikit yang peka dengan usaha ini. Barang second dengan nilai bisa punya harga tinggi.
Anda bisa memburu barang-barang bermerk asli yang sudah tidak dipakai lagi. Anda bisa menjualnya di
tempat lain dan dengan harga spesial. Banyak ekspatriat, selebritis, pengusaha, sampai jenderal yang punya
selera berpakaian dan beraksesoris mahal di negeri ini. Anda tidak akan kekurangan barang.
8. Buka Kantor
Semisal Anda berlatar belakang profesi seperti dokter, akuntan, pengacara, notaris, desainer,
trainer, ataupun konsultan. Jika sekarang masih jadi 'pekerja' di perusahaan orang, siap-siaplah merintis
buka kantor sendiri. Kurang modal dan SDM? Ajak kolega atau teman seprofesi untuk patungan modal.
Juallah skill dan pengalaman Anda. Jika reputasi bagus, relasi banyak, jangan kuatir kekurangan klien.
9. Jalankan DS/MLM
Bisnis ini prospektif, walau belum banyak dipilih menjadi alternatif. Direct Selling dan
Multi-Level Marketing sering disebut people franchise. Modalnya murah meriah, namun sudah
didukung produk yang bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan jenjang karier. Sebagian perusahaan
memberi kesempatan member mendirikan perseroan sendiri (authorized distributor) atau stockist.
Namun waspadalah! Hindari bisnis skema piramid atau money game yang berkedok MLM.
10. Beli Waralaba
Yang modalnya lumayan besar, tapi tak mau repot pikirkan usaha yang sama sekali baru, beli
waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan jenis usaha yang relatif terstandarisasi. Butuh
kejelian membaca waralaba mana yang bagus. Berikut kemampuan membaca potensi pasarnya. Kini
makin banyak pilihan waralaba, yang butuh modal besar atau sedang-sedang saja.
11. Beli Usaha Prospektif
Ada pula usaha tertentu punya keunikan dan SDM bagus. Prospek ke depannya pun cerah.
Sayang untuk berkembang untuk lebih jauh, usaha itu tidak punya modal lebih. Jika modal Anda cukup
besar, dan menurut kalkulasi usaha itu bisa dikembangkan lebih pesat lagi, Anda bisa membelinya. Cara
ini relatif lebih mahal, tetapi lumayan disukai investor tulen.
12. Beli Usaha Sekarat
Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun semata-mata karena
manajemennya ambaradul. Jika Anda cukup jeli memetakan prospek ke depannya dan cukup
pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah peluang menarik. Usaha seperti ini bisa Anda beli
dengan harga relatif murah. Kadang malah seperti harga 'grosir'. Namun ingat, biaya pemolesannya
harus Anda control
13. Buka Lokasi
Beberapa usaha cepat sekali berkembang karena faktor lokasi. Semisal, ada pembangunan
perumahan mewah di daerah pinggiran. Jika perumahan itu laku, umumnya perekonomian di situ akan
cepat berkembang. Fasilitas pendukung akan makin banyak dibutuhkan. Nah, layani warga setempat
dengan produk atau jasa yang sangat mereka butuhkan. Jangan lupa, pilihlah lokasi yang paling strategis
di sana.
14. Usaha Bersama
Kadang usaha tertentu bisa lebih bagus jika didirikan dan dikelola bersama-sama. Semisal
Anda kuper, tapi jago masak masakan asing. Sementara teman dekat Anda jago melobi dan punya
relasi luas. Bisa saja Anda bersama-sama buka usaha restoran. Kelebihan masing-masing bisa saling
memperkuat usaha baru, sekaligus memperbesar basis modalnya.
2.5.
Unsur - Unsur Penting Dalam Aktivitas Ekonomi
Unsur-unsur
Penting dalam Aktivitas Ekonomi
1.
Keinginan manusia
- Faktor-faktor produksi
- Cara-cara berproduksi( Techniques of production)
2.6.
Hakikat Bisnis
Hakikat Bisnis
Seorang bisnisman atau wirausahawan akan melihat kebutuhan
masyarakat lingkungannya.Upaya ini merupakan proses mengidentifikasipotensi
bsnis, bahkan dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraan atau antisipasi
atas pertumbuhan potensi pasar tersebut di masa datang. Disamping itu juga akan
memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga
bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain pengusaha
haruslah memikirkan tersedianya sumber daya serta sumber dana besrta dengan
cara yang sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar tersebut dengan
memproduksikan dan menyajikan barang dan jasa yang dihasilkan itu kepada
masyarakat, kelebihan hasil di ongkosnya itulah yang merupakan laba atau
keuntungan.
Sumber : http://melaniapuspa.blogspot.com
2.7.
Mengapa Belajar Bisnis
Mengapa Belajar Bisnis:
Ya tentu saja agar bisa dan mempunyai kemampuan Bisnis!. Belajar Bisnis
tidak wajib sih, tidak dosa kalau tidak belajar Bisnis. Namun belajar tentu
akan perpotensi untuk bisa, apalagi kalau memang ingin dan merasa perlu.
Jika bisa Bisnis, atau malah menguasai seluk beluk Bisnis, misalnya
bisnis internet lah, maka akan bisa juga memasarkan sesuatu (menjual misalnya)
menggunakan internet sebagai media komunikasinya jika anda menekuni bisnis
internet. Jika pandai menjual maka dapat untung yang bisa dalam bentuk uang
misalnya. Jika dapat uang maka bisa untuk beli jajan, untuk biaya sekolah diri
sendiri atau anak, untuk tabungan, untuk modal investasi, untuk membeli rumah,
untuk disumbangkan ke panti asuhan, untuk membantu orang tua agar senang di masa
tua mereka dan sebagainya.
Memang, untuk mendapatkan keberhasilan tidak harus belajar Bisnis.
Banyak jalan menuju Roma. Belajar menyanyi bisa sukses, belajar sulap bisa
sukses, belajar bikin martabak juga bisa sukses. Tetapi kalau hanya belajar
saja tentu belum cukup, harus praktek. Misal belajar masak tapi tidak
masak-masak ya gimana mau lezat? hehe…
Sesuaikan dengan selera Anda saja. Jika Anda rasa Bisnis sendiri akan sanggup menopang hidup, atau rasa-rasanya akan demikian maka silahkan belajar. Jika rasanya kurang pas dengan selera ya tidak perlu. Mudah saja, ambil sebuah keputusan dan tindak lanjuti dengan mengerjakannya atau tidak mengerjakannya.
Sumber : http://belajar-bisnis.com
Sesuaikan dengan selera Anda saja. Jika Anda rasa Bisnis sendiri akan sanggup menopang hidup, atau rasa-rasanya akan demikian maka silahkan belajar. Jika rasanya kurang pas dengan selera ya tidak perlu. Mudah saja, ambil sebuah keputusan dan tindak lanjuti dengan mengerjakannya atau tidak mengerjakannya.
Sumber : http://belajar-bisnis.com
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Secara
historis, bisnis berasal dari kata business yang berasal dari kata dasar
busy yang berarti “sibuk”. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapatalis, kebanyakan
bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan
meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Secara Etimologi, bisnis adalah keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Secara
luas, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok
orang ( organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan keuntungan yang maksimum melalui
transakasi. Ada beberapa definisi bisnis dari beberapa tokoh diantaranya :
Dari
analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa menjalankan suatu bisnis itu
tidak mudah kita harus memahami apa saja komponen-komponen yang ada di dalam
bisnis. Sehingga, kita tidak mengalami kerugian atau gulung
tikar dari usaha yang kita jalankan. Misalnya, Bisnis industri garmen
merupakan salah satu bisnis yang paling laris saat ini, banyak orang- orang
yang memerlukan fashion atau model pakaian yang kualitas bagus dan
terjangkau harganya. Dengan demikian, industri garmen seperti inilah
yang menjadi solusi bagi masyarakat menengah ke bawah.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://ruthsimatupang.wordpress.com
No comments:
Post a Comment